Home / Wisata / PAD UPTD Taman Perairan Alor Tembus Hampir Rp3 Miliar

PAD UPTD Taman Perairan Alor Tembus Hampir Rp3 Miliar

Kalabahi, Alor News — Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor kelautan dan konservasi di Kabupaten Alor kembali mencatat capaian membanggakan. Upaya berkelanjutan dalam mengelola kawasan perairan dan konservasi laut akhirnya membuahkan hasil nyata bagi peningkatan pendapatan daerah.

Hingga 16 Oktober 2025, UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya (UPTD PTP KEP. ALOR & LS) di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil melampaui target PAD tahun 2025, dengan perolehan Rp2.960.181.836 dari target Rp2,75 miliar atau 107,64% persen.

Pendapatan ini bersumber dari Retribusi Jasa Usaha, sebagaimana tertuang dalam Perda Provinsi NTT Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Rincian pendapatan mencakup retribusi penjualan hasil produksi usaha pemerintah daerah, pelayanan tempat rekreasi dan pariwisata di kawasan konservasi, serta potensi pemanfaatan aset daerah/sumber daya alam yang akan mulai berjalan setelah penerapan PPK BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun 2026.

Kepada media Alor News, Kepala UPTD PTP Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya, Muhammad Saleh Goro, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari pengelolaan berbasis data lapangan yang akurat dan bukan sekadar perkiraan.

“Potensi PAD bisa digali dengan baik bila kita memiliki data ril, bukan asumsi. Prinsip itu kami pegang sejak awal ketika merancang objek retribusi baru di Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Taman Perairan Kepulauan Alor,” jelasnya.

Ia menjelaskan, sejak tahun 2019 pihaknya telah melakukan analisis terhadap potensi kawasan dengan mengumpulkan data ril di lapangan. Hasil kajian tersebut kemudian masuk ke dalam regulasi retribusi daerah dan disahkan pada tahun 2024.

“Alhamdulillah, sejak mulai dilakukan penarikan retribusi pelayanan pariwisata, rekreasi, dan olahraga di kawasan konservasi pada April 2024, hasilnya cukup baik. Tahun 2024 kami berhasil melampaui target dengan perolehan sekitar Rp2,7 miliar, dan hingga pertengahan Oktober 2025 capaian kami sudah menembus hampir Rp3 miliar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Saleh berharap pengelolaan kawasan konservasi ini tidak hanya berorientasi pada pendapatan daerah, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat pesisir.

“Ke depan, kami berharap kawasan ini benar-benar bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Itulah tujuan utama dari pengelolaan Kawasan Konservasi Daerah Taman Perairan Kepulauan Alor,” tutupnya.

Capaian tersebut memperlihatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi laut yang produktif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

“Ayo Bangun NTT Menuju Alor Iki Uka Go 2029!” menjadi semangat yang terus digaungkan oleh jajaran pengelola kawasan ini.

Salam Konservasi — Jangan Pernah Menyerah, Kita Perintis Bukan Pewaris. Jang Kas Kendor!

🖋️ M. Zein
📸 M. Saleh

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *