Sumba Barat, Alor News — Kebakaran hebat melanda Kampung Adat Waruwora di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat pada Jumat, (5/12/2025) sekitar pukul 16.00 Wita. Api dengan cepat menghanguskan 28 rumah adat dalam hitungan menit.
Kepala Pelaksana BPBD Sumba Barat, Antonius S. Kabba, mengonfirmasi data final bahwa 28 rumah adat tersebut ludes dilalap api, dan satu rumah tambahan bahkan dibongkar secara paksa untuk mencegah perluasan kebakaran.
Detik-detik Terjadinya Kebakaran
Menurut laporan saksi, sebagaimana diberitakan iNewsSumba.id, kobaran api pertama kali terlihat dari satu rumah adat sebelum kemudian menjalar cepat ke bangunan lain yang disusun rapat. Warga pun langsung panik dan berhamburan menyelamatkan diri. “Warga berhamburan menyelamatkan diri sambil menggendong anak, membawa barang seadanya, dan berteriak memanggil kerabat mereka,” tulis iNewsSumba.id.
Upaya pemadaman dilakukan warga dengan alat seadanya seperti ember, jerigen, dan ranting pohon, sebelum bantuan datang. Namun tiupan angin dan bahan bangunan yang mudah terbakar, kayu, bambu, dan ilalang, membuat api sulit dikendalikan.
Hingga kini belum ada laporan korban jiwa. Namun kerugian material dan budaya dipastikan sangat besar: rumah adat yang hangus bukan sekadar hunian, tetapi warisan leluhur komunitas adat Waruwora.
Baca Juga: Awas! 7 Tanda Investasi dan Pinjol yang Menjerat Masyarakat Desa
Dampak terhadap Warisan Budaya
Kampung Adat Waruwora dikenal sebagai pusat budaya dan identitas masyarakat adat Lamboya, rumah adat tersebut bukan hanya tempat tinggal, tapi bagian dari warisan budaya turun-temurun. Kebakaran ini menjadi pukulan berat bagi komunitas, karena banyak pusaka, dokumen tradisional, dan tempat ritual yang kemungkinan hilang.
Belum ada kepastian kapan dan bagaimana upaya pemulihan akan dilakukan. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan segera bergerak untuk membantu warga terdampak, baik secara pemulihan fisik maupun pelestarian budaya.


Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap kampung adat dan warisan budaya kita. Masyarakat luas, institusi adat, serta pemerintah daerah diharapkan bersatu menyampaikan solidaritas melalui dukung rehabilitasi, mendokumentasikan kembali tradisi yang hilang, dan membantu warga dalam proses bangkit kembali.
Penulis: Redaksi Alor News
Sumber: sumba.inews.id












