Beranda / Peristiwa / Dua Perwakilan NTT Ikuti Pelatihan Internasional Pemanfaatan Data Pendidikan di Bandung

Dua Perwakilan NTT Ikuti Pelatihan Internasional Pemanfaatan Data Pendidikan di Bandung

Bandung, Alor News – Dua perwakilan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih untuk mengikuti kegiatan In-Person TrainingLearning Cycle on the Use of Data for Education Policies” yang diselenggarakan oleh KIX EMAP Hub bekerja sama dengan Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).

Mereka adalah Hadi Abdul Aziz Kammis dari Kementerian Agama Kabupaten Alor dan Dicky Johanes Messiah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang. Kegiatan tatap muka ini dijadwalkan berlangsung pada 2–5 November 2025 di Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, sebagai bagian dari rangkaian panjang Learning Cycle yang akan terus berlanjut hingga Februari 2026.

Program ini merupakan bagian dari Rapid Customised Country Support (RCCS) Indonesia yang bertujuan meningkatkan kapasitas para pemangku kebijakan dalam pemanfaatan data pendidikan untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi kebijakan berbasis bukti.

Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami, menginterpretasikan, dan menggunakan data pendidikan secara efektif untuk mendukung pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan publik yang berdampak nyata. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mengembangkan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang relevan dengan konteks dan tantangan pendidikan di wilayah masing-masing.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pakar pendidikan nasional dan internasional, diantaranya Prof. Gita Steiner-Khamsi, Anindito Aditomo, dan Nisa Felicia.

Program pelatihan ini terdiri atas lima modul utama, diantaranya adalah Proses Penelitian dan Kerangka Analisis Kebijakan, Metode Analisis Data, dan Visualisasi Data dan Komunikasi Kebijakan, yang menekankan keterampilan menulis policy brief, strategi komunikasi kebijakan, dan penyusunan rencana diseminasi hasil riset.

Direktur KIX EMAP Hub, José Luís Canêlhas, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat kemampuan analisis data lintas lembaga, tetapi juga memperluas kolaborasi antara lembaga pemerintah, universitas, dan organisasi pendidikan nasional maupun internasional. Peserta yang terlibat berasal dari BRIN, Kemendikdasmen, universitas ternama, serta lembaga seperti UNESCO dan Tanoto Foundation.

Sebagai salah satu peserta dari NTT, Hadi Kammis menyampaikan apresiasinya atas kesempatan tersebut. “kegiatan ini sangat penting bagi daerah kepulauan seperti Alor. Data harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan, agar program pendidikan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata,” ujarnya.

Kegiatan Learning Cycle ini akan terus berlanjut secara daring hingga Februari 2026, di mana para peserta akan mendapatkan bimbingan dan pendampingan intensif dalam penyusunan policy brief yang berbasis data dan temuan lapangan.

Keterlibatan perwakilan NTT dalam forum internasional ini diharapkan dapat memperkuat implementasi digitalisasi tata kelola dan pengambilan keputusan berbasis data, tidak hanya di lingkungan pendidikan Islam, tetapi juga di seluruh sektor pendidikan daerah.

Lebih jauh, kegiatan ini diyakini akan memberikan dampak positif yang luas bagi ekosistem pendidikan nasional, menuju sistem pendidikan yang lebih transparan, adaptif, dan berbasis bukti nyata.

🖋️ Penulis/Editor: Tim Redaksi Alor News
📸 Foto: Dokumentasi KIX EMAP Hub / PSPK

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *