Home / Pendidikan / BAN-PDM Provinsi NTT Lakukan Visitasi Akreditasi Sekolah/Madrasah di Kabupaten Alor

BAN-PDM Provinsi NTT Lakukan Visitasi Akreditasi Sekolah/Madrasah di Kabupaten Alor

Kalabahi, Alor News — Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan visitasi akreditasi di sejumlah sekolah/madrasah di Kabupaten Alor.

Kegiatan yang dijadwalkan sejak 29 September – 11 Oktober 2025 ini menjadi bagian dari komitmen BAN-PDM NTT dalam memastikan mutu pendidikan, melalui proses verifikasi dan validasi menyeluruh terhadap berbagai satuan pendidikan di seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

Salah satu tim yang beranggotakan Arafik Syarif, M.Pd.I., dan Ma’ruf Ishak Ola, M.Pd., melakukan visitasi pada enam lembaga yang tersebar di dua kecamatan, yaitu SMP Negeri Kuifana, SMP Negeri Laton, SDN Tawalli Maiwal, SMA Probur, SDN Kulalow, dan MIS Babul Jihad Moru.

Tujuan dan Proses Visitasi

Tim melakukan kegiatan visitasi melalui observasi, telaah dokumen, dan wawancara untuk memverifikasi data serta menilai mutu penyelenggaraan pendidikan masing-masing lembaga. Penilaian mencakup berbagai aspek, mulai dari tata kelola lembaga, pelaksanaan pembelajaran, hingga keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan sekolah dan madrasah.

Saat melakukan visitasi di MIS Babul Jihad Moru, Jumat (10/10/2025), Ma’ruf menegaskan bahwa sistem penilaian akreditasi sekolah dan madrasah kini telah berubah secara signifikan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Sistem akreditasi sekarang memiliki dua model penilaian. Pertama, penilaian oleh tim asesor BAN-PDM dengan bobot 60 persen. Kedua, penilaian mandiri sebesar 40 persen melalui hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan Survei Lingkungan Belajar,” jelas Ma’ruf.

Ia menambahkan, sistem baru ini dirancang agar proses akreditasi lebih objektif dan komprehensif, dengan memperhitungkan capaian akademik, iklim belajar, dan manajemen sekolah.

“Mutu pendidikan tidak hanya diukur dari kelengkapan dokumen, tetapi juga dari data hasil belajar siswa dan lingkungan belajar yang mendukung,” lanjutnya.

Temuan Lapangan

Selama visitasi, tim mewawancarai kepala sekolah, guru, siswa, komite, dan perwakilan orang tua, guna mendapatkan gambaran pelaksanaan pendidikan di lapangan. Dari hasil visitasi tersebut, tim menemukan beberapa catatan penting, khususnya terkait aspek administrasi dan dokumentasi kegiatan.
Arafik menyampaikan bahwa, sebagian besar lembaga pendidikan telah aktif mengikuti berbagai perlombaan, baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Namun, dokumentasi pendukungnya belum tertata dengan baik.

“Rata-rata sekolah dan madrasah sudah banyak mengikuti kegiatan perlombaan dan meraih prestasi, tetapi tidak memiliki dokumentasi lengkap seperti foto kegiatan, surat undangan, atau surat tugas dari kepala sekolah untuk guru pembimbing dan siswa, yang tersedia umumnya hanya piala atau sertifikat,” jelas Arafik.

Menurutnya, dokumentasi kegiatan menjadi bagian penting dalam penilaian akreditasi, karena sebagai bukti fisik dari pelaksanaan program dan capaian mutu lembaga. Ia berharap, sekolah/madrasah dapat memperbaiki sistem pengarsipan agar data kegiatan tersimpan rapi dan dapat mendukung penilaian di masa mendatang.

Halaman: 1 2

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *