Kalabahi, Alor News — Kabupaten Alor menempati peringkat ke-11 dalam daftar daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2024.
Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Alor Tahun 2024 menunjukan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Alor tercatat sebanyak 41,89 ribu orang atau setara dengan 19,87 persen dari total penduduk. Posisi tersebut menempatkan Alor di kelompok menengah dalam sebaran tingkat kemiskinan dari 22 kabupaten/kota di NTT. (BPS ALOR,2024).
Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin di Provinsi NTT pada September 2024 mencapai 1,12 juta jiwa atau sekitar 19,02 persen dari total populasi. Angka ini menurun tipis dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 19,40 persen, namun masih jauh di atas rata-rata nasional.
Kabupaten dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak di NTT
Berdasarkan data BPS 2024, Timor Tengah Selatan (TTS) masih menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di NTT, diikuti oleh Sumba Barat Daya dan Kabupaten Kupang. Sementara Kabupaten Alor berada di posisi ke-11, menandakan bahwa wilayah kepulauan ini berada di kelompok menengah dalam sebaran tingkat kemiskinan di NTT. (BPS ALOR,2024).
| Peringkat | Kabupaten/Kota | Jumlah Penduduk Miskin (ribu orang) | Persentase (%) | 
|---|---|---|---|
| 1 | Timor Tengah Selatan | 117,41 | 24,68 | 
| 2 | Sumba Barat Daya | 102,05 | 27,20 | 
| 3 | Kabupaten Kupang | 90,34 | 21,37 | 
| 4 | Manggarai Timur | 74,59 | 24,90 | 
| 5 | Sumba Timur | 73,58 | 27,04 | 
| 6 | Manggarai | 68,39 | 19,01 | 
| 7 | Ende | 62,37 | 22,57 | 
| 8 | Timor Tengah Utara | 55,03 | 20,89 | 
| 9 | Rote Ndao | 52,89 | 25,78 | 
| 10 | Manggarai Barat | 50,68 | 16,74 | 
| 11 | Alor | 41,89 | 19,87 | 
| 12 | Sikka | 38,73 | 11,89 | 
| 13 | Lembata | 37,72 | 24,22 | 
| 14 | Sumba Barat | 36,72 | 26,52 | 
| 15 | Belu | 32,57 | 13,86 | 
| 16 | Sabu Raijua | 30,98 | 28,13 | 
| 17 | Flores Timur | 29,74 | 11,25 | 
| 18 | Malaka | 28,54 | 13,92 | 
| 19 | Sumba Tengah | 23,81 | 30,84 | 
| 20 | Ngada | 20,48 | 11,87 | 
| 21 | Nagekeo | 18,68 | 12,30 | 
| 22 | Kota Kupang | 40,38 | 8,24 | 
Sumber: BPS Kabupaten Alor, BRS No. 07/11/5307 (Maret 2024).
Kepala BPS NTT dalam laporan tersebut menyampaikan bahwa penurunan kemiskinan di beberapa daerah belum merata karena masih tingginya ketimpangan pembangunan antarwilayah. Faktor seperti keterbatasan infrastruktur dasar, ketergantungan pada sektor pertanian tradisional, serta rendahnya akses pendidikan dan kesehatan menjadi penyebab utama.
“Penurunan angka kemiskinan tidak hanya bergantung pada bantuan sosial, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi, peningkatan produktivitas pertanian, dan akses terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.” tulis BPS NTT dalam publikasinya.
Tantangan Pemerintah Daerah
BPS mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Alor menurun tipis dari tahun sebelumnya, namun kondisi ini masih menuntut intervensi berkelanjutan di sektor-sektor produktif.
Keterbatasan infrastruktur, kondisi geografis kepulauan, dan ketergantungan ekonomi pada sektor tradisional menjadi faktor penghambat utama dalam penurunan tingkat kemiskinan di wilayah ini.
Pemerintah Kabupaten Alor harus terus memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, serta kolaborasi lintas sektor dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Berbagai langkah strategis tersebut diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, tingkat kemiskinan di Kabupaten Alor pada tahun 2025 dapat mengalami penurunan yang signifikan dan tercermin dalam publikasi resmi BPS tahun 2026 mendatang.
Penulis: Redaksi Alor News










