Kalabahi, Alor News — Maraknya tawaran investasi dan pinjaman online (pinjol) membuat banyak warga desa rentan terjerat penipuan dan bunga mencekik. Kurangnya literasi keuangan dan mudahnya akses melalui ponsel membuat kasus ini meningkat dari tahun ke tahun. Agar masyarakat lebih waspada, berikut 7 tanda investasi dan pinjol yang berbahaya dan kerap menyasar warga desa.
1. Menjanjikan Untung Besar dalam Waktu Singkat
Modus yang paling sering ditemukan adalah iming-iming keuntungan tinggi tanpa risiko.
Investasi resmi tidak pernah menjanjikan pengembalian pasti. Semakin besar janji untung, semakin besar pula potensi penipuan.
2. Tidak Memiliki Izin OJK atau Legalitas yang Jelas
Cek legalitas di situs OJK. Banyak investasi bodong dan pinjol ilegal hanya menggunakan nama perusahaan palsu atau mengaku “sudah terdaftar”, padahal tidak terdaftar maupun berizin.
Masyarakat sering tertipu karena tidak mengecek sumber resmi.
3. Meminta Transfer Uang di Awal
Investasi bodong biasanya meminta “uang pendaftaran”, “uang admin”, atau “top-up saldo awal”.
Jika sebuah investasi meminta setor dana sebelum kita tahu jelas mekanismenya, itu tanda bahaya.
Baca Juga:
HIV, Bukan Hanya Soal Kesehatan, Tapi Krisis Moral dan Iman
Makan Bergizi Gratis: Antara Harapan dan Ancaman
4. Menghubungi Lewat Chat Pribadi dan Memaksa Cepat Mendaftar
Modus penipu biasanya menggunakan WhatsApp, Messenger, atau grup Facebook dengan kata-kata:
“Promo hanya hari ini, cepat daftar!”,
“Sisa satu slot, segera transfer!”
Tekanan waktu adalah trik agar korban tidak sempat berpikir panjang.
5. Transparansi Buruk: Tidak Jelas Produk, Risiko, dan Alur Keuangan
Banyak warga desa tertipu karena hanya mendengar ajakan teman atau tetangga.
Ciri investasi aman adalah jelas apa produknya, bagaimana uang dikelola, siapa penanggung jawabnya, dan apa risikonya.
Jika semua dibuat serba rahasia, itu pertanda buruk.
6. Pinjol Ilegal Mengakses Kontak dan Mengancam
Pinjol ilegal biasanya meminta akses ke galeri, kontak, mikrofon, hingga lokasi.
Saat korban terlambat bayar, mereka melakukan teror, penyebaran foto, dan ancaman.
Pinjol resmi tidak diperbolehkan mengakses kontak pribadi.
7. Rekrutmen Berantai: Wajib Ajak Orang untuk Dapat Keuntungan
Jika seseorang baru dapat untung setelah mengajak anggota baru, itu tanda pola money game atau skema piramida.
Skema seperti ini pasti rubuh, dan orang paling bawah (biasanya warga desa) menjadi korban terbesar.
Tips Melindungi Diri dari Investasi dan Pinjol Bermasalah
- Cek legalitas perusahaan di website OJK.
- Jangan tergiur bonus cepat atau profit tidak masuk akal.
- Pahami kewajiban dan bunga sebelum pinjam uang.
- Hindari aplikasi yang meminta akses kontak.
- Diskusikan dulu dengan keluarga atau perangkat desa sebelum ikut.
Kesimpulan
Warga desa sering menjadi sasaran empuk investasi bodong dan pinjol ilegal karena pendekatan personal, tekanan waktu, dan janji keuntungan besar. Edukasi adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga.
Alor News mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada tawaran yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan.
Oleh: Tim Redaksi Alor News












